Popular

Jumat, 21 Januari 2011

Kawin Heredek : Tradisi Kawin Massal di Bangka Selatan




Indonesia memang unik dan memiliki kebudayaan yang tak ada duanya. Seharusnya karunia Tuhan di negeri ini bisa menjadi potensi pariwisata yang tak ada habisnya untuk dikelola. Salah satunya tradisi yang ada di Desa Serdang, Kec. Toboali, Kabupaten Bangka Selatan yaitu Tradisi Kawin Massal (Nikah Massal). Beruntungnya saya bisa menyaksikan salah satu tradisi unik ini. sebenarnya pertama kali kaki saya menginjakkan kaki di Kota Toboali, saya sudah banyak mendengar cerita tentang tradisi ini yang dulunya tidak hanya diadakan disatu desa ini saja tapi hampir disemua desa di Bangka Selatan. Akan tetapi seiring perkembangan zaman yang semakin modern, makin sedikit yang menjaga kelestarian budaya ini dan salah satu yang tetap melestarikan tradisi ini adalah Desa Serdang dan Tirem.

Jarak tempuh antara Desa Serdang dengan ibu kota provinsi ± 2 ½ jam. Dan 45 menit dari kota Toboali, beruntungnya saya karena diundang oleh bapak kades untuk menyaksikan tradisi tersebut. Saat datang ke desa ini sepanjang ruas jalan desa saya melihat 8 panggung hiburan dan 8 pelaminan pengantin telah tertata dengan apik. Wahh….malam ini sepertinya masyarakat serdang akan berpesta. Acara dimulai pagi hari, tenda dan pelaminan sudah dipasang di dekat kantor desa. Masyarakat sudah berkumpul dan para pejabat dan pemuka desa sudah berada di tempat yang disediakan oleh panitia. Para pasangan pengantin yang didominasi dengan Pakaian pengantin tradisional Bangka Belitung, “Baju Mirah”  akhirnya tiba dan langsung menempati pelaminan diringi tabuhan rebana. Ternyata para pengantin perempuan semuanya berasal dari desa serdang sedangkan pengantin pria ada yang berasal dari luar kota ada juga yang dari desa serdang sendiri. Wajah bahagia sekaligus malu-malu terlihat dari pasangan para pengantin yang relatif masih muda. 
Pasangan Pengantin
Khusyuk mengikuti Upacara Adat

Upacara Adat memberikah Doa Selamat

Setelah acara pembuka dan sambutan2 oleh para pemuka desa, ketua adat mulai melakukan upacara prosesi adat. Sebelumnya ijab Kabul sudah dilaksanakan dikediaman masing2 pengantin. Ketua adat mulai membacakan doa-doa selamat sambil membawa air kelapa muda yang masih dalam tempurungnya, kemudian dipercikkan kepada pasangan pengantin dengan bunga kelapa. Dengan makna agar para pasangan pengantin dapat hidup bahagia, mawadah, warahmah dan barokah. Setelah itu ketua adat memberikan merica mentah yang digigit oleh masing2 pengantin, yang menyimbolkan bahwasanya kehidupan rumah tangga itu tak lepas dari suka duka dan pahitnya hidup. Untuk itu keduanya diharapkan dapat saling mendukung dan bersama2 menghadapinya sehingga tercipta keharmonisan dalam pernikahan. Para undangan selanjutnya memberikan ucapan selamat kepada para pasangan kawin massal dan menikmati hidangan yang telah disediakan secara beramai-ramai. Dulunya pesta ini dirayakan oleh semua penduduk, siapapun boleh singgah dan makan dirumah siapa saja. Karena semua rumah menyediakan hidangan dan kue2 untuk para tamu yang datang. Kawin Massal juga dinamakan "Kawin Hederek" artinya menikah rame2, menikah adalah acara yang sangat penting artinya bagi masyarakat, sehingga perlu disiapkan dengan matang.
Masyarakat ikut mengiringi Arakan Pengantin

Diawali dengan barisan pembawa payung kebesaran yang terbuat dari kertas dengan warna2 cerah dan bertingkat2 para pengantin diarak keliling desa dengan diiringi musik hadra...rebana dan terompet yang meriah diiringi para keluarga pengantin. setelah arak2an selesai hingga keujung desa, para pasangan pengantin ini kembali ke kediaman masing2 dan menempati pelaminan yang telah tersedia. Hiburan dimulai, masyarakat pun bergembira hingga malam tiba…
Payung Kebesaran
Tradisi ini biasanya diadakan setelah Hari Raya Idul Adha atau setelah panen lada, ataupun padi "behume" . saat2 inilah waktu yang tepat menikahkan anak2 mereka atau menghkhitan. Para pengantin baik yang telah Ijab Kabul dibulan2 sebelumnya pestanya akan dirayakan bersama2 di Tradisi Kawin Massal ini. Jadi untuk pengantin yang menikah selain di hari itu tidak boleh merayakan pernikahan, perayaan hanya boleh dilakukan bersama2 sebagai salah satu cerminan kebersamaan.
Hayooo…siapa yang mau ikut kawin massal..??lamarlah gadis2 desa serdang yang cantik2 heehehe…

3 komentar:

Unknown mengatakan...

mba ika kirain ikutt...... :)

Ikhae mengatakan...

wkwkwkk...tar aku ikutan..kamu mo daftar juga ga...:p

Ikhae mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.