Popular

Minggu, 20 Februari 2011

Budaya Silaturahmi di Hari Maulud

Ketupat Maulud
Menurut Wikipedia pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW kadang-kadang Maulid Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: مولد، مولد النبي‎, mawlidun-nabī), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan salah salah satu hari besar bagi umat Islam, apalagi di Bangka Belitung yang kental akan budaya Melayu Islamnya.

Tradisi Perayaan maulid Nabi atau sering disebut dengan Maulud selalu ramai dirayakan di berbagai Desa sebagai wujud kegembiraan atas Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.Menjadi keunikan tersendiri dikarenakan hari ini di rayakan penuh kemeriahan oleh masyarakat hampir serupa dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan dibeberapa desa di adakan lomba-lomba atau hiburan tradisional yang berkaitan  dengan keagamaan, misalnya rebana, kasidahan, dambus, azan, ngaji dan sebagainya. Perayaan ini dilakukan rutin disetiap tahunnya, dan yang paling ramai ada di kabupaten Bangka, bahkan terkadang jalan utama bisa macet dikarenakan banyaknya kendaraan roda dua, roda empat bahkan pengunjung yang berjalan kaki. 

Di Bangka Belitung budaya yang memelihara tali silaturahmi ini masih terpelihara cukup baik. Walau tidak dirayakan disemua desa beberapa desa di beberapa kabupaten di Bangka Belitung masih ada yang melestarikannya hingga sekarang.. Di setiap rumah  menyediakan makanan, kue-kue, ketupat, opor, rendang sebagai jamuan untuk tamu yang berkunjung kerumah. Mereka akan saling bersilaturahim antar tetangga. Bahkan keluarga dan kenalan dari luar desa juga ikut berkunjung.  

Biasanya pada malam hari setiap kepala keluarga atau lelaki di setiap rumah akan membawa makanan yang ditempatkan dalam dulang/nampan untuk dibawa ke Masjid dan dijadikan santapan bersama-sama setelah doa dan ceramah dilakukan.  Akan berkumandang suara shalawat atas Nabi Muhammad SAW sepanjang hari melalui corong-corong suara masjid dan mushola yang tersebar dipenjuru desa.  Memperingati Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW, bermakna secara sadar menelusuri pekerti agung seorang terpilih. Dan suasana pun menjadi makin meriah dihari berikutnya. Diharapkan budaya ini dapat terus bertahan bahkan  menarik  minat wisatawan dari luar daerah untuk dapat menyelami kekayaan budaya yang ada di Bangka Belitung ini.

Tidak ada komentar: